Monday, July 21, 2008

tugas 4 Analisis Modal Kerja

Disusun oleh:
Erlia Meylianti /16137
Fanny Evania S /16702
Anastasia Elisa /16715

ANALISIS
CCC (Cash Conversion Cycle)

2004
2005
2006
2007
Periode konversi persediaan
65,227
71,933
54,363
53,594
Periode penerimaan piutang
61,121
77,337
77,142
68,079
Periode penangguhan utang
21,44
24,51
16,63
67,89
Siklus konversi kas
104,909
124,760
114,872
53,778

Model siklus konversi kas berfokus pada rentang waktu yang terjadi ketika perusahaan melakukan pembayaran dan menerima arus kas masuk dan merumuskan langkah-langkah. Model ini terdiri dari 3 elemen yaitu :
Periode konversi persediaan (inventory conversion period) adalah rata-rata yang dibutuhkan untuk mengkonversi bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual barang tersebut. Dari data perhitungan yang telah kami buat dapat disimpulkan bahwa rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi bahan baku menjadi barang jadi hingga barang terjual pada tahun 2004 adalah 65 hari. Pada tahun 2005 perusahaan mengalami kemunduran dalam periode konversi persediaan. Hal ini dapat terlihat dari kenaikan periode menjadi 72 hari dari 65 hari. Namun pada tahun 2006 dan 2007 perusahaan mengalami kemajuan dengan semakin pendek periode konversi persediaan.

Periode penerimaan piutang (receivables conversion period) adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi piutang perusahaan menjadi kas yaitu untuk menerima kas setelah terjadi penjualan. Berdasarkan data perusahaan dapat dilihat bahwa pada tahun 2004, periode penerimaan piutang selama 61 hari dan pada tahun 2005 dan 2006 mengalami kemunduran dengan periode penerimaan piutang selama 77 hari. Pada tahun 2007 perusahaan mengalami kemajuan dengan dengan makin pendek periode penerimaan piutang sebesar 68 hari. Semakin singkat periode penerimaan piutang maka semakin kecil pula nominal cash conversion cycle yang berarti semakin besar pula dana yang dapat digunakan untuk mendanai biaya operasional perusahaan yang pada akhirnya dapat mengulangi kembali siklus ini.

Periode penanggguhan utang (payables deferral method) adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku dan pembayaran tenaga kerja. Dilihat dari data yang kita peroleh maka dapat kita simpulkan bahwa pada tahun 2004 periode penagguhan utang selama 21 hari dan pada tahun 2005 bertambah menjadi 25 hari. Pada tahun 2006 perusahaan mengalami penurunan sehingga menjadi 17 hari. Pada tahun 2007, periode penangguhan utang selama 68 hari. Semakin besar periode penangguhan utang maka semakin baik bagi perusahaan sehingga periode penangguhan dari tahun 2004-2007, paling baik pada tahun 2007.

CCC yang terbaik pada tahun 2007 selama 54 hari karena semakin kecil CCC maka semakin baik perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan adalah mempersingkat siklus konversi kas secepat mungkin tanpa mengganggu operasi. Semakin tinggi CCC maka akan semakin tinggi biaya pendanaan eksternal. Siklus konversi kas atau CCC dapat dipersingkat dengan cara :
Mengurangi periode konversi persediaan dengan memproses dan menjual barang secara lebih cepat.
Mengurangi periode penerimaan piutang dengan mempercepat penagihan.
Memperpanjang periode penangguhan utang dengan memperlambat pembayaran yang dilakukan.
Sepanjang tindakan-tindakan tersebut dapat dilakukan tanpa memperbesar biaya atau menekan penjualan maka sebaiknya dilakukan oleh perusahaan.

MODAL KERJA (Working Capital Management)

2004
2005
2006
2007
Modal kerja operasi bersih perusahaan
4.137.517.106
4.322.254.650
8.646.520.606
6.975.386.206
Modal kerja
12.093.684.427
16.933.980.006
22.447.529.206
30.993.125.226

Modal kerja terdiri atas 4 komponen yang ada pada aktiva-aktiva jangka pendek yaitu berupa kas, sekuritas, persediaan, dan utang. Aktiva lancar dibutuhkan untuk menjalankan bisnis dan semakin besar kepemilikan atas aktiva lancar maka semakin kecil perusahaan menghadapi bahaya kekurangan aktiva tersebut sehingga semakin rendah risiko operasinya. Akan tetapi, memiliki modal kerja membutuhkan biaya. Jika persediaan terlalu besar maka perusahaan akan memiliki aktiva yang menghasilkan pengembalian nol atau bahkan negative jika biaya penyimpanan dan kerusakannya tinggi. Dan perusahaan harus mendapatkan modal untuk membeli aktiva seperti persediaan yang membutuhkan biaya. Kebijakan modal kerja mengacu kepada keputusan-keputusan yang berkaitan dengan aktiva lancar dan pendanaannya.
Berdasarkan data perhitungan, maka dapat disimpulkan bahwa modal kerjayang digunakan untuk operasi bersih perusahaan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar Rp 8.646.520.606,00 dan yang terendah pada tahun 2004 sebesar Rp 4.137.517.106,00. Modal kerja terbanyak pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 30.993.125.226,00 dan modal kerja terendah pada tahun 2004 sebesar Rp.12.093.684.427,00.


KESIMPULAN

Perusahaan pada umumnya mengikuti sebuah siklus dimana perusahaan membeli persediaan , menjual barang dagangan secara kredit, dan kemudian menagihkan piutangnya. Siklus ini disebut dengan siklus konversi kas yang berfokus pada rentang waktu yang terjadi ketika perusahaan menerima pembayaran dan menerima arus kas masuk. Siklus konversi kas terdiri dari 3 elemen yaitu periode konversi persediaan, periode penerimaan piutang, dan periode penangguhan utang. Kebijakan modal kerja yang baik dirancang untuk meminimalkan waktu di antara pengeluaran kas untuk bahan baku dan penagihan kas dari penjualan yang disebut dengan CCC (Cash Conversion Cycle).
Pada PT Pyridam Farma, kita dapat melihat bahwa periode konversi persediaan dari tahun 2004-2007 dapat kita simpulkan bahwa paling baik pada tahun 2007 selama 54 hari. Periode penerimaan piutang paling baik pada tahun 2004 selama 61 hari dan periode penangguhan utang paling baik pada tahun 2007 selama 68 hari.
CCC semakin baik bila waktunya semakin pendek sehingga kita bisa memperlama periode penangguhan utang sebagai pengurang dari CCC. CCC yang terbaik pada tahun 2007 yaitu selama 54 hari.
Tujuan perusahaan adalah mempersingkat siklus CCC untuk meningkatkan laba karena semakin lama siklus CCC maka akan semakin tinggi kebutuhan pendanaan eksternal dan semakin besar biaya yang dibutuhkan. Maka dapat disimpulkan bahwa PT Pyridam Farma membutuhkan rata-rata waktu 100 hari untuk memproduksi obat-obatan.
Manajemen modal kerja berkaitan dengan manajemen aktiva lancar, kas, piutang dan persediaan dan prosedur pendanaan aktiva tersebut. Perusahaan dituntut untuk selalu mengelola modal kerja dengan baik untuk dapat meraih laba sesuai target. Perusahaan harus menjaga biaya persediaan agar tetap rendah namun perusahaan harus mencari cara untuk memperlancar arus persediaan dan memaksimalkan rasio perputarannya. Manajemen dengan manajemen modal kerja yang baik dapat mengangkat harga saham. Dapat dilihat bahwa PT. Pyridam Farma Tbk memiliki jumlah modal kerja terbanyak pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 30.993.125.226,00 dan jumlah modal kerja terendah pada tahun 2004 sebesar Rp.12.093.684.427,00.



















LAMPIRAN

Modal kerja operasi bersih perusaahan = Aktiva lancar operasi - utang lancar operasi

Tahun 2004 = (334.988.407 + 6.070.430.843+5.688.265.177) – (7.956.167.321)
= Rp 4.137.517.106,00

Tahun 2005 = (722.904.799+7.812.074.961+8.399.000.246) – (12.611.725.356)
= Rp 4.322.254.650,00

Tahun 2006 = (348.691.399+9.135.462.047+12.963.375.760) – (13.801.008.600)
= Rp 8.646.520.606,00

Tahun 2007 = (2.110.402.616+12.722.206.766+16.160.515.854)-(24.017.739.020)
= Rp 6.975.386.206,00

Modal kerja = kas + piutang usaha + persediaan

Tahun 2004 = 334.988.407 + 6.070.430.843 + 5.688.265.177
= Rp 12.093.684.427,00

Tahun 2005 = 722.904.799 + 7.812.074.961 + 8.399.000.246
= Rp 16.933.980.006,00

Tahun 2006 = 348.691.399 + 9.135.462.047 + 12.963.375.760
= Rp 22.447.529.206,00

Tahun 2007 = 2.110.402.616 + 12.722.206.766 + 16.160.515.854
= Rp 30.993.125.226,00


Cash Conversion Cycle = inventory + receivables collection – payables deferral
conversion period period


Tahun 2004 = 6.070.430.843 + 5.688.265.177 - __ 777.629.567 ___
93.065.167,1699 93.065.167,1699 (13.236.007.682/365)
= 65,2277 + 61,1213 – 21,4441
= 104,9049
= 105 hari

Tahun 2005 = 7.812.074.961 + 8.399.000.246 - ___1.090.538.813___
108.601.715,52 108.601.715,52 (16.235.049.368/365)
= 71,9332 + 77,3376 – 24,5177
= 124,7531
= 125 hari

Tahun 2006 = 9.135.462.047 + 12.963.375.760 – ____961.311.659___
168.045.332,76 168.045.332,76 (21.095.595.667/365)
= 54,3630 + 77,1421 – 16,6327
= 114,8724
= 115 hari


Tahun 2007 = 12.722.206.766 + 16.160.515.854 – __5.768.684.862___
237.378.134,99 237.378.134,99 (31.011.940.651/365)
= 53,5946 + 68,0792 – 67,8954
= 53,7784
= 54 hari

Thursday, July 17, 2008

Manajemen Keuangan

Analisis keuangan

Oleh : Erlia/16137

Langsung ke: navigasi, cari

Analisa keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek.

Analisa keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan.

Berdasarkan hasil analisa ini maka manajemen dapat memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya :

1. Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha.

2. Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi

3. Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi

4. Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja perseroan.

5. Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.

Tujuan analisa keuangan

Analisa keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan :

1. Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.

2. Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas

3. Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.

4. Stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.

Metode

Analisa keuangan seringkali menggunakan rasio keuangan dari tingkat solvabilitas , profitabilitas, pertumbuhan usaha.

1. Kinerja masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun

2. Kinerja mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan teknik matematika serta statistik, termasuk nilai sekarang dan nilai mendatang. Metode perhitungan ini adalah merupakan penyebab dari kesalahan analisa keuangan dimana statistik masa lalu dapat menyebabkan rendahnya prediksi masa mendatang.

3. Perbandingan kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa perusahaan dalam industri sejenis.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_keuangan

Tuesday, July 15, 2008

Tugas 3

HUBUNGAN ANTARA DEBT TO EQUITY RATIO DENGAN HARGA SAHAM
PT PYRIDAM FARMA TBK
Disusun oleh:
Erlia Meylianti /16137
Fanny Evania S /16702
Anastasia Elisa /16715
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA
2008
PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN
PT Pyridam Farma Tbk berdomisili di Jakarta dan pabriknya berlokasi di Desa Cibodas, Puncak, Jawa Barat. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Jalan Kemandoran VIII No.16, Jakarta. Pabrik baru perusahaan yang berlokasi di Desa Cibodas, Puncak, Jawa Barat mulai dibangun tahun 1995 dan mulai beroperasi pada bulan April 2001.
Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi industri obat-obatan, plastik, alat-alat kesehatan, dan industri kimia lainnya. Serta melakukan perdagangan termasuk impor, ekspor antar pulau, dan bertindak selaku agen, grosir, distributor, dan penyalur dari segala macam barang. Kegiatan usaha perusahaan saat ini meliputi produksi dan pengembangan obat-obatan (farmasi) serta perdagangan alat-alat kesehatan. Perusahaan memulai operasi komersialnya mulai tahun 1977. Presiden komisaris dari PT Pyridam Farma yaitu Ir. Sakri Kosasih dan Presiden Direkturnya adalah Michael Handoko B. Soetrisno.
Grafik yang melihat hubungan antara nilai debt to equity ratio dengan harga saham penutupan dari tahun 2004 – 2007
2004
2005
2006
2007
D/E Ratio
15%
24%
33%
53%
Stock Price
60
56
47
73
Analisis hubungan antara harga penutupan saham dan Debt Equity Rasio pada tahun 2004-2007
Berdasarkan data yang kami peroleh, pada tahun 2004 rata-rata harga penutupan saham sebesar Rp 60 dengan tingkat ratio debt to equity sebesar 0,15 Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki hutang yang paling kecil dibandingkan dengan modal sendiri. Pada tahun 2005 rata-rata harga penutupan saham sebesar Rp 56 dengan tingkat ratio debt to equity sebesar 0,24 Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki hutang yang kecil dibandingkan dengan modal sendiri. Pada tahun 2006 rata-rata harga penutupan saham sebesar Rp 47 dengan tingkat ratio debt to equity sebesar 0,33. hal ini menunjukkan bahwa rata-rata harga penutupan saham lebih rendah dibandingkan tahun 2004 dan 2005 tetapi utang perusahaan semakin meningkat. Pada tahun 2007 rata-rata harga penutupan saham sebesar Rp 73 dengan tingkat ratio debt to equity sebesar 0,53. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata harga penutupan saham paling tinggi dan utang perusahaan semakin tinggi.
Analisis menurut Modigliani-Miller (MM)
Teori ini berasumsi bahwa tidak ada masalah bila semua biaya dibiayai dengan utang. Hal ini terjadi karena ada beberapa asumsi di antaranya :
Tidak ada pajak
Tidak ada inflasi
Investor bisa meminjam atau memberi pinjaman pada tingkat bunga yang sama.
Tidak dikenai biaya transaksi.
Dari grafik di atas dilihat dari sudut pandang teori MM maka perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan yang besar dari tarif pajak, karena John Graham mengestimasikan keuntungan pajak secara keseluruhan dari pendanaan melalui utang. Teori ini berpandapat bahwa, bunga sebagai pangurang pajak memiliki pengaruh yang lebih kuat sehingga sistem perpajakan kita masih menguntungkan perusahaan yang menggunakan utang. Penggunaan utang menyebabkan lebih banyak laba operasi perusahaan atau EBIT yang diterima para investor. Karenannya, semakin banyak perusahaan menggunakan utang maka semakin tinggi pula nilai dan harga sahamnya. Kita dapat melihat bahwa rata-rata debt to equity rasio PT. Pyridam farma Tbk dari tahun 2004-2007 berkisar antara 0,31%. Padahal disebutkan pada teori MM ini bahwa perusahaan akan mencapai keuntungan jika perusahaan memiliki rasio utang yang mendekati 100% terhadap modal sendiri.
Analisis menurut Trade Off theory
Teori ini menggunakan asumsi asimetris informasi dimana informasi yang didapat oleh investor relatif lebih sedikit dibanding oleh manajemen. Dalam dunia nyata perusahaan jarang menggunakan utang 100%, untuk menjaga biaya-biaya yang berhubungan dengan kebangkrutan agar tetap rendah. Perusahaan dengan prospek yang sangat menguntungkan akan mencoba untuk menghindari penjualan sahamdan lebih memilih untuk mendapatkan modal baru dengan cara yang lain, termasuk menggunakan utang diluar sasaran struktur modal yang normal.
Artinya perusahaan sebaiknya dalam waktu normal, menggunakan lebih banyak ekuitas dan lebih sedikit utang daripada yang diusulkan oleh modal MM.
Dilihat dari teori Trade Off, PT. Pyridam Farma Tbk memiliki tingkat rata-rata DOR pada jangka waktu 2004-2007 sebesar 0,31% sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi perusahaan baik.
Kesimpulan dari hasil analisis kondisi saham perusahaan
Menurut kami, teori Trade Off lebih sesuai dengan realita karena perusahaan dengan prospek yang cerah lebih memilih untuk tidak melakukan pendanaan melalui penawaran saham baru, sedangkan perusahaan dengan prospek yang buruk akan memilih untuk melakukan pendanaan dengan ekuitas pihak luar.
PT. Pyridam Farma Tbk sudah memiliki kombinasi modal sendiri dengan modal asing yang baik karena dilihat dari rata-rata Debt to equity rasio 0,31%.
LAMPIRAN
Date
ClosingPrice
02/01/2004
70
05/01/2004
70
06/01/2004
75
07/01/2004
70
08/01/2004
65
09/01/2004
75
12/01/2004
75
13/01/2004
70
14/01/2004
65
15/01/2004
70
16/01/2004
75
19/01/2004
70
20/01/2004
70
21/01/2004
70
23/01/2004
70
26/01/2004
70
27/01/2004
70
28/01/2004
70
29/01/2004
70
30/01/2004
65
1405
03/02/2004
70
04/02/2004
70
05/02/2004
70
06/02/2004
70
09/02/2004
65
10/02/2004
70
11/02/2004
65
12/02/2004
65
13/02/2004
65
16/02/2004
65
17/02/2004
65
18/02/2004
70
19/02/2004
70
20/02/2004
70
24/02/2004
75
25/02/2004
70
26/02/2004
70
27/02/2004
65
1230
01/03/2004
65
02/03/2004
65
03/03/2004
70
04/03/2004
65
05/03/2004
70
08/03/2004
70
09/03/2004
70
10/03/2004
65
11/03/2004
65
12/03/2004
65
15/03/2004
65
16/03/2004
65
17/03/2004
65
18/03/2004
65
19/03/2004
65
23/03/2004
70
24/03/2004
65
25/03/2004
65
26/03/2004
60
29/03/2004
65
30/03/2004
65
31/03/2004
65
1450
01/04/2004
60
02/04/2004
60
06/04/2004
60
07/04/2004
60
08/04/2004
65
12/04/2004
60
13/04/2004
60
14/04/2004
60
15/04/2004
60
16/04/2004
60
19/04/2004
65
20/04/2004
65
21/04/2004
60
22/04/2004
65
23/04/2004
60
26/04/2004
60
27/04/2004
60
28/04/2004
65
29/04/2004
65
30/04/2004
60
1230
04/05/2004
60
05/05/2004
55
06/05/2004
55
07/05/2004
55
10/05/2004
50
11/05/2004
50
12/05/2004
50
13/05/2004
55
14/05/2004
50
17/05/2004
45
18/05/2004
45
19/05/2004
50
21/05/2004
50
24/05/2004
50
25/05/2004
45
26/05/2004
45
27/05/2004
45
28/05/2004
45
31/05/2004
45
945
01/06/2004
45
02/06/2004
40
04/06/2004
45
07/06/2004
40
08/06/2004
45
09/06/2004
45
10/06/2004
45
11/06/2004
55
14/06/2004
50
15/06/2004
50
16/06/2004
50
17/06/2004
45
18/06/2004
45
21/06/2004
45
22/06/2004
45
23/06/2004
45
24/06/2004
45
25/06/2004
45
28/06/2004
45
29/06/2004
45
30/06/2004
45
960
01/07/2004
45
02/07/2004
45
06/07/2004
45
07/07/2004
45
08/07/2004
45
09/07/2004
45
12/07/2004
45
13/07/2004
50
14/07/2004
45
15/07/2004
45
16/07/2004
45
19/07/2004
50
20/07/2004
50
21/07/2004
55
22/07/2004
50
23/07/2004
50
26/07/2004
50
27/07/2004
50
28/07/2004
55
29/07/2004
55
30/07/2004
55
1020
02/08/2004
50
03/08/2004
50
04/08/2004
50
05/08/2004
50
06/08/2004
50
09/08/2004
50
10/08/2004
50
11/08/2004
55
12/08/2004
50
13/08/2004
50
16/08/2004
50
18/08/2004
50
19/08/2004
50
20/08/2004
50
23/08/2004
50
24/08/2004
50
25/08/2004
50
26/08/2004
55
27/08/2004
55
30/08/2004
50
31/08/2004
50
1065
01/09/2004
50
02/09/2004
50
03/09/2004
50
06/09/2004
50
07/09/2004
50
08/09/2004
50
09/09/2004
60
10/09/2004
80
14/09/2004
75
15/09/2004
75
16/09/2004
70
17/09/2004
70
21/09/2004
65
22/09/2004
65
23/09/2004
65
24/09/2004
70
27/09/2004
65
28/09/2004
65
29/09/2004
65
30/09/2004
70
1260
01/10/2004
70
04/10/2004
65
05/10/2004
70
06/10/2004
65
07/10/2004
70
08/10/2004
70
11/10/2004
70
12/10/2004
70
13/10/2004
70
14/10/2004
70
15/10/2004
65
18/10/2004
65
19/10/2004
65
20/10/2004
65
21/10/2004
60
22/10/2004
65
25/10/2004
65
26/10/2004
65
27/10/2004
70
28/10/2004
65
29/10/2004
65
1405
01/11/2004
65
02/11/2004
70
03/11/2004
70
04/11/2004
70
05/11/2004
65
08/11/2004
70
09/11/2004
70
10/11/2004
65
11/11/2004
70
12/11/2004
65
22/11/2004
65
23/11/2004
65
24/11/2004
60
25/11/2004
65
26/11/2004
70
29/11/2004
70
30/11/2004
70
1145
01/12/2004
70
02/12/2004
70
03/12/2004
70
06/12/2004
65
07/12/2004
70
08/12/2004
65
09/12/2004
65
10/12/2004
65
13/12/2004
65
14/12/2004
65
15/12/2004
65
16/12/2004
65
17/12/2004
65
20/12/2004
65
21/12/2004
65
22/12/2004
65
23/12/2004
60
27/12/2004
60
28/12/2004
65
29/12/2004
65
30/12/2004
60
1370
03/01/2005
65
04/01/2005
60
05/01/2005
65
06/01/2005
65
07/01/2005
60
10/01/2005
60
11/01/2005
60
12/01/2005
60
13/01/2005
60
14/01/2005
65
17/01/2005
65
18/01/2005
60
19/01/2005
60
20/01/2005
60
24/01/2005
60
25/01/2005
60
26/01/2005
65
27/01/2005
65
28/01/2005
60
31/01/2005
60
1235
01/02/2005
60
02/02/2005
60
03/02/2005
60
04/02/2005
60
07/02/2005
60
08/02/2005
60
11/02/2005
60
14/02/2005
60
15/02/2005
60
16/02/2005
60
17/02/2005
65
18/02/2005
65
21/02/2005
65
22/02/2005
65
23/02/2005
65
24/02/2005
65
25/02/2005
60
28/02/2005
60
1110
01/03/2005
65
02/03/2005
65
03/03/2005
65
04/03/2005
60
07/03/2005
65
08/03/2005
65
09/03/2005
60
10/03/2005
65
14/03/2005
65
15/03/2005
70
16/03/2005
65
17/03/2005
65
18/03/2005
65
21/03/2005
70
22/03/2005
70
23/03/2005
70
24/03/2005
65
28/03/2005
65
29/03/2005
65
30/03/2005
65
31/03/2005
65
1375
01/04/2005
65
04/04/2005
65
05/04/2005
65
06/04/2005
75
07/04/2005
70
08/04/2005
70
11/04/2005
70
12/04/2005
65
13/04/2005
70
14/04/2005
65
15/04/2005
65
18/04/2005
60
19/04/2005
60
20/04/2005
60
21/04/2005
60
25/04/2005
55
26/04/2005
55
27/04/2005
60
28/04/2005
60
29/04/2005
60
1275
02/05/2005
60
03/05/2005
60
04/05/2005
60
06/05/2005
65
09/05/2005
60
10/05/2005
60
11/05/2005
60
12/05/2005
60
13/05/2005
60
16/05/2005
60
17/05/2005
60
18/05/2005
60
19/05/2005
60
20/05/2005
60
23/05/2005
60
25/05/2005
60
26/05/2005
60
27/05/2005
60
30/05/2005
60
31/05/2005
60
1205
01/06/2005
65
02/06/2005
60
03/06/2005
60
06/06/2005
60
07/06/2005
60
08/06/2005
60
09/06/2005
60
10/06/2005
60
13/06/2005
60
14/06/2005
60
15/06/2005
65
16/06/2005
65
17/06/2005
65
20/06/2005
60
21/06/2005
60
22/06/2005
60
23/06/2005
60
24/06/2005
60
27/06/2005
60
28/06/2005
60
29/06/2005
60
30/06/2005
60
1340
01/07/2005
60
04/07/2005
60
05/07/2005
60
06/07/2005
60
07/07/2005
60
08/07/2005
60
11/07/2005
60
12/07/2005
60
13/07/2005
60
14/07/2005
65
15/07/2005
65
18/07/2005
60
19/07/2005
60
20/07/2005
60
21/07/2005
65
22/07/2005
65
25/07/2005
60
26/07/2005
60
27/07/2005
60
28/07/2005
60
29/07/2005
65
1285
01/08/2005
60
02/08/2005
60
03/08/2005
65
04/08/2005
65
05/08/2005
65
08/08/2005
65
09/08/2005
65
10/08/2005
65
11/08/2005
60
12/08/2005
60
15/08/2005
60
16/08/2005
60
18/08/2005
60
19/08/2005
60
22/08/2005
55
23/08/2005
55
24/08/2005
50
25/08/2005
55
26/08/2005
55
29/08/2005
45
30/08/2005
45
31/08/2005
50
1280
01/09/2005
50
05/09/2005
45
06/09/2005
50
07/09/2005
50
08/09/2005
50
09/09/2005
50
12/09/2005
50
13/09/2005
50
14/09/2005
50
15/09/2005
50
16/09/2005
45
19/09/2005
45
20/09/2005
45
21/09/2005
45
22/09/2005
45
23/09/2005
45
26/09/2005
45
27/09/2005
45
28/09/2005
45
29/09/2005
45
30/09/2005
45
990
03/10/2005
45
04/10/2005
45
05/10/2005
45
06/10/2005
50
07/10/2005
50
10/10/2005
50
11/10/2005
50
12/10/2005
50
13/10/2005
50
14/10/2005
45
17/10/2005
45
18/10/2005
45
19/10/2005
45
20/10/2005
45
21/10/2005
45
24/10/2005
45
25/10/2005
45
26/10/2005
45
27/10/2005
45
28/10/2005
45
31/10/2005
45
975
01/11/2005
45
09/11/2005
45
10/11/2005
45
11/11/2005
45
14/11/2005
45
15/11/2005
45
16/11/2005
45
17/11/2005
45
18/11/2005
45
21/11/2005
50
22/11/2005
50
23/11/2005
50
24/11/2005
45
25/11/2005
50
28/11/2005
50
29/11/2005
50
30/11/2005
50
800
01/12/2005
50
02/12/2005
45
05/12/2005
45
06/12/2005
45
07/12/2005
50
08/12/2005
50
09/12/2005
50
12/12/2005
50
13/12/2005
45
14/12/2005
45
15/12/2005
45
16/12/2005
50
19/12/2005
50
20/12/2005
50
21/12/2005
50
22/12/2005
45
23/12/2005
45
27/12/2005
45
28/12/2005
45
29/12/2005
45
945
02/01/2006
45
03/01/2006
45
04/01/2006
45
05/01/2006
55
06/01/2006
55
09/01/2006
55
11/01/2006
55
12/01/2006
55
13/01/2006
55
16/01/2006
55
17/01/2006
55
18/01/2006
55
19/01/2006
55
20/01/2006
55
23/01/2006
50
24/01/2006
50
25/01/2006
50
26/01/2006
55
27/01/2006
55
30/01/2006
55
1055
01/02/2006
50
02/02/2006
55
03/02/2006
55
06/02/2006
55
07/02/2006
50
08/02/2006
55
09/02/2006
50
10/02/2006
50
13/02/2006
50
14/02/2006
50
15/02/2006
50
16/02/2006
55
17/02/2006
50
20/02/2006
55
21/02/2006
50
22/02/2006
50
23/02/2006
50
24/02/2006
50
27/02/2006
50
28/02/2006
50
1030
01/03/2006
50
02/03/2006
45
03/03/2006
45
06/03/2006
45
07/03/2006
45
08/03/2006
45
09/03/2006
45
10/03/2006
45
13/03/2006
45
14/03/2006
45
15/03/2006
45
16/03/2006
45
17/03/2006
45
20/03/2006
45
21/03/2006
50
22/03/2006
50
23/03/2006
50
24/03/2006
50
28/03/2006
45
29/03/2006
45
925
03/04/2006
45
04/04/2006
45
05/04/2006
50
06/04/2006
50
07/04/2006
55
11/04/2006
55
12/04/2006
50
13/04/2006
55
17/04/2006
55
18/04/2006
55
19/04/2006
50
20/04/2006
50
21/04/2006
50
24/04/2006
55
25/04/2006
55
26/04/2006
55
27/04/2006
55
28/04/2006
55
940
01/05/2006
55
02/05/2006
50
03/05/2006
50
04/05/2006
55
05/05/2006
60
08/05/2006
55
09/05/2006
55
10/05/2006
55
11/05/2006
50
12/05/2006
50
15/05/2006
50
16/05/2006
50
17/05/2006
50
18/05/2006
50
19/05/2006
50
23/05/2006
50
24/05/2006
50
29/05/2006
50
30/05/2006
50
31/05/2006
45
1030
01/06/2006
45
02/06/2006
45
05/06/2006
45
06/06/2006
45
07/06/2006
50
08/06/2006
50
09/06/2006
50
12/06/2006
50
13/06/2006
45
14/06/2006
45
15/06/2006
45
16/06/2006
45
19/06/2006
45
20/06/2006
45
21/06/2006
45
22/06/2006
45
23/06/2006
45
26/06/2006
45
27/06/2006
45
28/06/2006
45
29/06/2006
45
30/06/2006
45
1010
03/07/2006
45
04/07/2006
45
05/07/2006
45
06/07/2006
45
07/07/2006
45
10/07/2006
50
11/07/2006
50
12/07/2006
50
13/07/2006
45
14/07/2006
45
17/07/2006
45
18/07/2006
45
19/07/2006
45
20/07/2006
45
21/07/2006
45
24/07/2006
45
25/07/2006
45
26/07/2006
45
27/07/2006
45
28/07/2006
45
31/07/2006
45
960
01/08/2006
45
02/08/2006
45
03/08/2006
45
04/08/2006
45
07/08/2006
45
08/08/2006
45
09/08/2006
45
10/08/2006
40
11/08/2006
45
14/08/2006
45
15/08/2006
45
16/08/2006
45
22/08/2006
45
23/08/2006
50
24/08/2006
50
25/08/2006
50
28/08/2006
50
29/08/2006
50
30/08/2006
50
31/08/2006
50
930
01/09/2006
50
04/09/2006
45
05/09/2006
40
06/09/2006
40
07/09/2006
45
08/09/2006
45
11/09/2006
45
12/09/2006
45
13/09/2006
45
14/09/2006
45
15/09/2006
45
18/09/2006
45
19/09/2006
45
20/09/2006
45
21/09/2006
45
22/09/2006
45
25/09/2006
45
26/09/2006
45
27/09/2006
45
28/09/2006
45
29/09/2006
45
940
02/10/2006
45
03/10/2006
45
04/10/2006
45
05/10/2006
50
06/10/2006
50
09/10/2006
50
10/10/2006
50
11/10/2006
45
12/10/2006
45
13/10/2006
45
16/10/2006
45
17/10/2006
45
18/10/2006
45
19/10/2006
45
20/10/2006
45
30/10/2006
45
31/10/2006
45
785
01/11/2006
45
02/11/2006
45
03/11/2006
45
06/11/2006
45
07/11/2006
45
08/11/2006
45
09/11/2006
45
10/11/2006
45
13/11/2006
40
14/11/2006
40
15/11/2006
40
16/11/2006
40
17/11/2006
40
20/11/2006
40
21/11/2006
45
22/11/2006
45
23/11/2006
45
24/11/2006
45
27/11/2006
40
28/11/2006
40
29/11/2006
40
30/11/2006
40
940
01/12/2006
40
04/12/2006
40
05/12/2006
40
06/12/2006
40
07/12/2006
45
08/12/2006
45
11/12/2006
50
12/12/2006
50
13/12/2006
50
14/12/2006
45
15/12/2006
45
18/12/2006
45
19/12/2006
45
20/12/2006
50
21/12/2006
50
22/12/2006
45
26/12/2006
45
27/12/2006
45
28/12/2006
50
865
02/01/2007
50
03/01/2007
54
04/01/2007
51
05/01/2007
56
08/01/2007
54
09/01/2007
53
10/01/2007
51
11/01/2007
50
12/01/2007
48
15/01/2007
50
16/01/2007
50
17/01/2007
50
18/01/2007
50
19/01/2007
51
22/01/2007
48
23/01/2007
47
24/01/2007
47
25/01/2007
47
26/01/2007
47
29/01/2007
50
30/01/2007
49
31/01/2007
45
1134
01/02/2007
45
02/02/2007
45
04/02/2007
62
05/02/2007
47
06/02/2007
48
07/02/2007
50
08/02/2007
52
09/02/2007
52
12/02/2007
51
13/02/2007
51
14/02/2007
51
15/02/2007
52
16/02/2007
53
19/02/2007
53
20/02/2007
54
21/02/2007
52
22/02/2007
51
23/02/2007
54
26/02/2007
54
27/02/2007
53
28/02/2007
51
1081
01/03/2007
52
02/03/2007
52
04/03/2007
63
05/03/2007
51
06/03/2007
55
07/03/2007
55
08/03/2007
56
09/03/2007
55
12/03/2007
56
13/03/2007
58
14/03/2007
74
15/03/2007
76
16/03/2007
73
20/03/2007
80
21/03/2007
74
22/03/2007
70
23/03/2007
71
26/03/2007
64
27/03/2007
71
28/03/2007
67
29/03/2007
65
30/03/2007
65
1403
02/04/2007
62
03/04/2007
63
04/04/2007
63
05/04/2007
73
06/04/2007
76
07/04/2007
108
09/04/2007
61
04/05/2007
63
10/04/2007
61
11/04/2007
61
12/04/2007
62
13/04/2007
64
16/04/2007
64
17/04/2007
63
18/04/2007
64
19/04/2007
63
20/04/2007
64
23/04/2007
65
24/04/2007
66
25/04/2007
65
26/04/2007
69
27/04/2007
69
30/04/2007
71
1540
01/05/2007
77
02/05/2007
75
03/05/2007
76
06/05/2007
79
07/05/2007
105
08/05/2007
73
09/05/2007
72
10/05/2007
73
11/05/2007
70
14/05/2007
72
15/05/2007
71
16/05/2007
72
21/05/2007
72
22/05/2007
72
23/05/2007
72
24/05/2007
70
25/05/2007
76
28/05/2007
75
29/05/2007
77
30/05/2007
73
1502
04/06/2007
76
05/06/2007
79
06/06/2007
80
07/06/2007
105
08/06/2007
90
11/06/2007
115
12/06/2007
123
13/06/2007
127
14/06/2007
111
15/06/2007
115
18/06/2007
116
19/06/2007
110
20/06/2007
112
21/06/2007
112
22/06/2007
109
25/06/2007
101
26/06/2007
114
27/06/2007
105
29/06/2007
100
2000
05/07/2007
72
06/07/2007
88
08/07/2007
90
13/07/2007
106
16/07/2007
105
18/07/2007
103
19/07/2007
105
20/07/2007
103
23/07/2007
103
24/07/2007
105
27/07/2007
101
30/07/2007
102
31/07/2007
102
1285
05/08/2007
73
06/08/2007
94
08/08/2007
98
14/08/2007
93
15/08/2007
81
16/08/2007
70
20/08/2007
80
21/08/2007
72
22/08/2007
75
23/08/2007
83
24/08/2007
83
27/08/2007
83
28/08/2007
79
29/08/2007
79
30/08/2007
80
31/08/2007
79
1302
04/09/2007
61
05/09/2007
72
07/09/2007
105
08/09/2007
96
334
04/10/2007
61
05/10/2007
73
07/10/2007
105
08/10/2007
96
335
04/11/2007
61
05/11/2007
70
06/11/2007
115
07/11/2007
105
351
04/12/2007
62
06/12/2007
123
07/12/2007
106
291

Tuesday, July 8, 2008

Tugas 2

ANALISIS SAHAM
PT PYRIDAM FARMA TBK
Disusun oleh:
Erlia Meylianti /16137
Fanny Evania S /16702
Anastasia Elisa /16715
Andriani Putri /
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA
2008
PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN
PT Pyridam Farma Tbk berdomisili di Jakarta dan pabriknya berlokasi di Desa Cibodas, Puncak, Jawa Barat. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Jalan Kemandoran VIII No.16, Jakarta. Pabrik baru perusahaan yang berlokasi di Desa Cibodas, Puncak, Jawa Barat mulai dibangun tahun 1995 dan mulai beroperasi pada bulan April 2001.
Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi industri obat-obatan, plastik, alat-alat kesehatan, dan industri kimia lainnya. Serta melakukan perdagangan termasuk impor, ekspor antar pulau, dan bertindak selaku agen, grosir, distributor, dan penyalur dari segala macam barang. Kegiatan usaha perusahaan saat ini meliputi produksi dan pengembangan obat-obatan (farmasi) serta perdagangan alat-alat kesehatan. Tambahan kapasitas produksi dari pabrik baru ini sekitar 219%. Perusahaan memulai operasi komersialnya mulai tahun 1977. Presiden komisaris dari PT Pyridam Farma yaitu Ir. Sakri Kosasih dan Presiden Direkturnya adalah Michael Handoko B. Soetrisno.
GRAFIK PERGERAKAN HARGA SAHAM JANUARI
Nilai pembukaan dan penutupan saham pada bulan Januari 2008 berkisar di angka 60 hingga 84. Selisih 24 menunjukkan harga saham PT. Pyridam Farma Tbk termasuk stabil. Nilai pembukaan saham PT. Pyridam Farma Tbk pada 2 Januari hingga 9 Januari terus menurun dan kemudian pada tanggal 14 Januari mengalami peningkatan.nilai pembukaan terendah terjadi pada tanggal 22 Januari.Range untuk penjualan cukup tinggi yaitu berkisar dari 0 hingga 900. Volume penjualan tertinggi terjadi pada tanggal 15 Januari yaitu sebanyak 900. Dengan range nilai yang begitu besar maka dapat disimpulkan bahwa volume penjualan saham tidaklah stabil.
GRAFIK PERGERAKAN HARGA SAHAM BULAN FEBRUARI
Nilai pembukaan saham pada bulan Februari 2008 berkisar dari 0 hingga 77. Rangenya tidaklah terlalu jauh namun dapat dikatakan mengalami penurunan dibandingkan bulan Januari. Nilai pembukaan saham terendah PT. Pyridam Farma Tbk terjadi pada tanggal 1 Februari sedangkan pembukaan tertinggi pada tanggal 22 Februari. Nilai penutupan harga saham PT. Pyridam Farma Tbk berkisar dari 0 hingga 76. Tidak jauh berbeda antara nilai pembukaan dan nilai penutupan. Volume penjualan saham PT. Pyridam Farma Tbk pada bulan Februari lebih rendah dibandingkan pada bulan Januari yaitu sebesar 650. volume penjualan tertinggi pada tanggal 29 Februari sedangkan volume penjualan terndah pada tanggal 20 Februari sebanyak 20. Pada tanggal 1 Januari ,11 Januari, 18 Januari , dan 28 Januari tidak terjadi transaksi penjualan saham
GRAFIK PERGERAKAN HARGA SAHAM BULAN MARET
Bulan
Maret
Pada bulan maret dapat dilihat pergerakan harga saham stabil, dan keuntungan tertinggi yang diperoleh perusahaan pada tanggal 13 maret 2008. dan kerugian paling besar terjadi pada tanggal 4 maret 2008.
GRAFIK PERGERAKAN HARGA SAHAM BULAN APRIL
Bulan
April
Pada bulan april dapat dilihat pada tanggal-tanggal tertentu tidak melakukan transaksi. Dan pada tanggal 10 April 2008 perusahaan memiliki tingkat keuntungan yang tertinggi. Sedangkan pada tanggal 1 April 2008 mengalami kerugian yang terbesar dalam bulan ini.
GRAFIK PERGERAKAN BULAN MEI
Bulan Mei
Pada tanggal 16 mei 2008 perusahaan memiliki tingkat keuntungan yang tertinggi.Dan pada tanggal 6 Mei 2008 mengalami kerugian yang terbesar dalam bulan ini. Tingkat pergerakan harga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dan puncaknya harga tertinggi pada tanggal 21 Mei 2008.
GRAFIK PERGERAKAN BULAN JUNI
Bulan Juni
Pada bulan Juni tingkat pergerakan harga stabil. Dan pada tanggal 06 Juni 2008 perusahaan memiliki tingkat keuntungan yang tertinggi. Dan banyak hari dimana perusahaan tidak melakukan transaksi, sehingga menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
GRAFIK PERGERAKAN BULAN JULI
Bulan Juli
Dari grafik diatas, kami menyimpulkan bahwa pada tanggal 1 Juli 2008 harga saham pembukaannya paling rendah. Dan pada tanggal 1 Juli 2008 perusahaan memiliki tingkat keuntungan yang tertinggi. Sedangkan pada tanggal 4 Juli 2008 mengalami kerugian yang terbesar dalam bulan ini.
KESIMPULAN
Bulan Januari-Bulan Juli
Harga saham dibentuk karena adanya pemintaan dan penawaran atas saham. Permintaan dan penawaran terjadi karena adanya faktor mikro seperti kinerja perusahaan dan industri di mana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor makro seperti kondisi ekonomi negara, kondisi sosial dan politik, maupun informasi-informasi yang berkembang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan operasional perusahaan, prospek bisnis perusahaan di masa datang, prospek pemasaran dari bisnis yang dilakukan, perkembangan teknologi, profitabilitas perusahaan, perkembangan kurs, perkembangan pasar modal, volume dan frekuensi transaksi suku bunga, inflasi, kebijakan moneter, serta kondisi ekonomi dan politik suatu negara.
Dari grafik yang kami buat, kami menyimpulkan bahwa harga saham pada PT Pyridam Farma dapat dikatakan stabil karena pergerakan harga sahamnya tidaklah terlalu tajam perbedaannya dari bulan ke bulan. Harga saham yang stabil menunjukkan bahwa perusahaan dalam melakukan operasioan perusahaan sangatlah baik karena meskipun perusahaan tidak membagikan dividen namun harga saham dan volume penjualan tidaklah menurun.
Harga saham pembukaan tertinggi terjadi pada bulan Januari. Harga saham tertinggi sebesar 84 yaitu pada tanggal 14 Januari 2008.Volume penjualan saham pada PT Pyridam Farma dapat dikatakan tidak stabil karena volume penjualannya ada yang tinggi dalam satu hari namun ada dalam satu hari tidak terjadi transaksi penjualan saham.
Kinerja keuangan PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) secara keseluruhan di tahun 2007 nyaris stabil dibandingkan tahun 2006. Penjualan bersih memang mencatat peningkatan 41,3 persen namun keuntungan bersih yang diraih berkutat di level RP1,743 milyar tahun 2007 dan Rp1,729 milyar tahun 2006.
Besarnya beban pokok penjualan dan beban usaha maing-masing naik menjadi Rp31,011 milyar dan Rp51,470 milyar dari Rp21,095 milyar dan Rp36,201 milyar memupus pertumbuhan laba perusahaan yang terkait sektor farmasi ini. Sepanjang 2007 PYFA meraup penjualan sebesar Rp86,64 milyar atau naik dari RP61,336 milyar.
LAMPIRAN
TABEL HARGA SAHAM BULAN JANUARI
TANGGAL
OPEN
HIGH
LOW
CLOSE
VOLUME
02/01/2008
81
81
80
80
100
03/01/2008
80
80
80
80
0
04/01/2008
80
80
80
80
0
07/01/2008
80
80
80
80
0
08/01/2008
75
76
75
76
700
09/01/2008
76
76
76
76
50
14/01/2008
84
84
65
65
55
15/01/2008
68
68
60
61
900
16/01/2008
61
65
61
65
683
17/01/2008
65
65
65
65
0
18/01/2008
63
63
63
63
100
21/01/2008
63
63
62
62
145
22/01/2008
60
60
52
59
520
23/01/2008
62
62
62
62
100
24/01/2008
62
69
62
68
105
25/01/2008
66
66
66
66
50
28/01/2008
75
75
67
67
85
29/01/2008
67
67
66
66
325
30/01/2008
66
66
66
66
0
31/01/2008
69
69
65
66
209
TABEL HARGA SAHAM BULAN FEBRUARI
TANGGAL
OPEN
HIGH
LOW
CLOSE
VOLUME
01/02/2008
66
66
66
66
0
04/02/2008
69
74
67
74
596
05/02/2008
75
75
69
69
53
06/02/2008
69
70
69
70
180
11/02/2008
70
70
70
70
0
12/02/2008
73
73
73
73
1
13/02/2008
67
73
67
70
145
14/02/2008
72
73
70
70
613
15/02/2008
72
73
72
73
79
18/02/2008
73
73
73
73
0
19/02/2008
74
75
71
72
375
20/02/2008
72
72
71
71
15
21/02/2008
76
76
68
75
108
22/02/2008
77
77
69
76
71
25/02/2008
76
76
76
76
50
26/02/2008
73
73
72
73
143
27/02/2008
72
72
71
71
70
28/02/2008
71
71
71
71
0
TABEL HARGA SAHAM BULAN MARET
TANGGAL
OPEN
HIGH
LOW
CLOSE
VOLUME
03/03/2008
67
67
65
67
377
04/03/2008
67
67
67
67
0
05/03/2008
66
66
64
64
300
06/03/2008
67
68
67
67
110
10/03/2008
62
62
61
62
73
11/03/2008
62
62
60
60
204
12/03/2008
60
60
60
60
0
13/03/2008
61
61
57
60
710
14/03/2008
61
61
60
60
150
17/03/2008
53
54
53
53
700
18/03/2008
55
58
53
58
278
19/03/2008
54
55
54
54
111
24/03/2008
56
59
54
59
1.357
25/03/2008
61
61
56
58
562
26/03/2008
57
57
55
55
24
27/03/2008
55
55
55
55
0
28/03/2008
56
56
55
55
389
31/03/2008
55
55
55
55
0
TABEL HARGA SAHAM BULAN APRIL
TANGGAL
OPEN
HIGH
LOW
CLOSE
VOLUME
01/04/2008
55
55
55
55
0
02/04/2008
55
55
55
55
0
03/04/2008
51
52
50
51
1.001
04/04/2008
53
53
51
51
506
07/04/2008
51
51
51
51
12
08/04/2008
52
52
50
50
590
09/04/2008
50
50
50
50
1.015
10/04/2008
50
53
50
52
649
11/04/2008
52
52
52
52
10
14/04/2008
52
52
51
51
50
15/04/2008
54
54
54
54
96
16/04/2008
54
54
54
54
13
18/04/2008
55
55
55
55
0
21/04/2008
55
55
55
55
0
22/04/2008
53
54
53
54
3
23/04/2008
54
54
54
54
0
24/04/2008
53
60
53
53
508
25/04/2008
53
55
53
55
30
28/04/2008
53
54
53
53
570
29/04/2008
54
55
53
53
202
30/04/2008
52
54
52
54
121
TABEL HARGA SAHAM BULAN MEI
TANGGAL
OPEN
HIGH
LOW
CLOSE
VOLUME
02/05/2008
53
55
53
55
164
05/05/2008
53
53
53
53
26
06/05/2008
54
54
54
54
2
07/05/2008
51
54
51
54
455
08/05/2008
51
54
51
54
104
09/05/2008
55
58
55
56
510
12/05/2008
51
56
51
56
11
13/05/2008
52
59
52
57
345
14/05/2008
55
58
55
55
236
15/05/2008
58
59
56
58
82
16/05/2008
57
61
57
60
776
19/05/2008
60
62
59
62
398
21/05/2008
61
63
58
58
132
22/05/2008
56
59
56
59
206
23/05/2008
57
62
57
58
293
26/05/2008
55
57
55
56
455
27/05/2008
51
58
51
57
340
28/05/2008
56
57
56
57
4
29/05/2008
59
59
59
59
80
30/05/2008
59
59
59
59
0
TABEL HARGA SAHAM BULAN JUNI
TANGGAL
OPEN
HIGH
LOW
CLOSE
VOLUME
02/06/2008
56
56
56
56
1
03/06/2008
50
60
50
57
336
04/06/2008
53
57
53
56
22
05/06/2008
59
59
56
59
174
06/06/2008
51
56
51
56
340
09/06/2008
57
57
57
57
3
10/06/2008
57
57
57
57
0
11/06/2008
56
56
56
56
23
12/06/2008
57
60
57
60
73
13/06/2008
60
60
60
60
0
16/06/2008
51
61
51
61
149
17/06/2008
61
61
61
61
0
18/06/2008
61
61
61
61
0
19/06/2008
61
61
61
61
0
20/06/2008
61
61
61
61
0
23/06/2008
61
61
61
61
0
24/06/2008
55
55
55
55
32
25/06/2008
51
51
51
51
1
26/06/2008
57
59
57
59
134
27/06/2008
58
58
58
58
63
30/06/2008
58
58
58
58
0
TABEL HARGA SAHAM BULAN JULI
TANGGAL
OPEN
HIGH
LOW
CLOSE
VOLUME
01/07/2008
52
61
52
61
162
02/07/2008
57
57
56
56
40
03/07/2008
55
55
55
55
50
04/07/2008
55
55
55
55
0
Pyridam Patok Pertumbuhan 12%
Rabu, 21 Mei 2008
Jakarta (Indofinanz) - PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) memproyeksikan pertumbuhan penjualan sebesar 12 persen menjadi Rp97 milyar ketimbang tahun 2007 sejumlah Rp86,64 milyar. Meski target ini tak terlalu besar namun masih lebih tinggi dari pertumbuhan industri farmasi nasional yang diperkirakan 9 persen. Beberapa langkah yang ditempuh perseroan guna mencapai target dengan meningkatkan fasilitas produksi, memperluas segmen pasar maklon, meningkatkan pasar ekspor, meluncurkan produk baru dan meningkatkan penjualan alat kesehatan. Dana belanja modal (capex) yang dianggarkan tahun ini mencapai Rp7 milyar. Penjualan memang dipatok meningkat, tapi perolehan laba bersih ditargetkan hanya Rp1,74 milyar atau sama dengan tahun lalu.
Pyridam Tiadakan Dividen
Senin, 19 Mei 2008
Jakarta (Indofinanz) - PT Pyridam Farma Tbk memutuskan tidak membagi dividen meskipun tahun buku 2007 lalu berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp1,74 milyar. Keuntungan tersebut rencananya akan digunakan untuk menutupi biaya investasi tahun ini yang diperkirakan Rp7 milyar dimana Rp5 milyar diantaranya untuk fasilitas water system dan sisanya Rp2 milyar buat perbaikan sarana infrastruktur pabrik. Demikian diungkapkan Corporate Secretary Pyridam Farma Ryan Arvin, dalam paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/05). Sumber pendanaan berasal dari kas internal dan pinjaman bank masing-masing dengan porsi 50 persen. Untuk pinjaman, emiten berkode PYFA itu sudah mendapatkan komitmen kredit dari Bank NISP senilai Rp17 milyar dimana RP13 milyar sudah dicairkan.
Laba Pyridam Statis
Jumat, 28 Maret 2008
Jakarta (Indofinanz) - Kinerja keuangan PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) secara keseluruhan di tahun 2007 nyaris stabil dibandingkan tahun 2006. Penjualan bersih memang mencatat peningkatan 41,3 persen namun keuntungan bersih yang diraih berkutat di level RP1,743 milyar tahun 2007 dan Rp1,729 milyar tahun 2006.
esarnya beban pokok penjualan dan beban usaha maing-masing naik menjadi Rp31,011 milyar dan Rp51,470 milyar dari Rp21,095 milyar dan Rp36,201 milyar memupus pertumbuhan laba perusahaan yang terkait sektor farmasi ini. Sepanjang 2007 PYFA meraup penjualan sebesar Rp86,64 milyar atau naik dari RP61,336 milyar.
Laba kotor dan laba usaha memang mencatat pertumbuhan dari Rp40,24 milyar dan Rp4,039 milyar menjadi Rp55,631 milyar dan RP4,160 milyar. Laba bersih per saham tahun lalu naik tipis menjadi Rp3,26 per lembar dari Rp2,23 per saham.

Monday, July 7, 2008

Manajemen Keuangan

Penyebab:

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi.

Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment.

Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik.

Dampak:

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.

Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.

Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.

Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).

Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Penggolongan:

Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.

Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi).

Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :

  1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
  2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
  3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
  4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

Pengukuran:

Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:

* Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.

* Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).

* Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.

* Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.

* Indeks harga barang-barang modal

* Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.

Manajemen Keuangan

Tugas akhir yang sangat penting bagi manajer investasi maupun investor dari proses investasi saham adalah melakukan penilaian terhadap kinerja investasinya. Karena investasi dalam saham tersebut umumnya dilakukan dalam bentuk portofolio maka perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja portofolio yang telah dibentuk sebelumnya.

Tujuan penilaian kinerja portofolio adalah untuk mengetahui dan menganalisir apakah portofolio yang dibentuk telah dapat meningkatkan kemungkinan tujuan tercapainya investasi. Penilaian portofolio dilakukan dengan cara membandingkan kinerja berbagai portofolio yang dibentuk sendiri. Sedangkan portofolio yang dibandingkan dapat merupakan antarportofolio yang dibentuk sendiri atau antara portofolio yang dibentuk sendiri dengan portofolio pembanding (benchmark) yang dibentuk oleh perusahaan pengelola dana.

Metode-metode yang digunakan untuk menilai kinerja portofolio adalah :

1. The Sharpe Index

Dalam metode ini kinerja portofolio diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko portofolio (=selisih rerata tingkat keuntungan portofolio dengan rerata tingkat bunga bebas risiko) dengan risiko portofolio yang dinyatakan dengan standar deviasi (risiko total). Secara matematis indeks Sharpe diformulasikan sebagai berikut :

Spi = Rpi –Rf

SDpi

Keterangan symbol :

Spi = indeks Sharpe portofolio i

Rpi = rerata return portofolio i

Rf = rerata atas bungan investasi bebas risiko

SDpi = standar deviasi dari return portofolio i

Rpi-Rf = premi risiko portofolio i

Formula tersebut pada hakikatnya menghitung kemiringan (slop) garis yang menghubungkanportofolio yang berisiko dengan bunga bebas risiko. Kemiringan garis tersebut dinyatakan dengan (Rp-Rf)/σp. Dengan demikian, semakin besar kemiringan garis tersebut berarti semakin baik portofolio yang membentuk garis tersebut karena semakin besar rasio premi risiko portofolio terhadap standar deviasi sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja portofolio tersebut semakin baik. Indeks Sharpe ini relevan dipergunakan untuk investor yang menanamkan dananya hanya atau sebagian besar pada portofolio tersebut, sehingga risiko portofolio dinyatakan dalam standar deviasi.

2. The Treynor Index

Dalam metode ini kinerja portofolio diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko portofolio (=selisih rerata tingkat keuntungan portofolio dengan rerata bunga bebas risiko) dengan risiko portofolio yang dinyatakan dengan beta (risiko pasar atau risiko sistematis). Secara matematis indeks Treynor diformulasikan sebagai berikut :

Tpi = Rpi - Rf

ßpi

Keterangan :

Tpi = indeks Treynor portofolio i

Rpi = rerata return portofolio i

Rf = rerata atas bunga investasi bebas risiko

ßpi = beta portofolio i

Rpi-Rf = premi risiko portofolio i

Formula tersebut pada hakikatnya menghitung kemiringan (slop) garis yang menghubungkan portofolio yang berisiko dengan bunga bebas risiko. Kemiringan garis tersebut dinyatakan dengan (Rp-Rf)/ ßp. Dengan demikian, semakin besar kemiringan garis tersebut berarti semakin baik portofolio yang membentuk garis tersebut. Karena semakin besar rasio premi risiko portofolio terhadap beta sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja portofolio tersebut semakin baik. Penggunaan beta sebagai ukuran risiko portofolio secara implicit mencerminkan bahwa portofolio yang ada merupakan portofolio yang telah didiversifikasikan dengan baik. Indeks Treynor ini relevan dipergunakan untuk investor yang memiliki berbagai portofolio atau menanamkan dananya pada berbagai mutual funds tau melakukan diversifikasi pada berbagai portofolio sehingga risiko portofolio dinyatakan dalam beta.

3. The Jansen Index

Metode ini didasarkan pada konsep Security Market Line (SML) yang merupakan garis yang menghubungakn portofolio pasar dengan kesempatan investasi yang bebas risiko sehingga secara matematis dirumuskan sebagai berikut :

Jpi = (Rpi-Rf) – (Rm-Rf) ßpi

Keterangan :

Jpi = indeks Jensen portofolio i

Rpi = rerata return portofolio i

Rf = rerata atas bunga investasi bebas risiko

ßpi = beta portofolio i

Rm = rerata return pasar

Rpi-Rf = premi risiko portofolio i

Rm-Rf = premi risiko pasar

Biaya-biaya yang perlu dipertimbangkan apabila ingin dilakukan revisi total atas portofolio yang kinerjanya dirasa sudah tidak sesuai lagi dengan expected return atau risk yang diinginkan yaitu :

· Komisi untuk pembelian saham

· Komisi untuk penjualan saham

· Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan

· Biaya dalam mencari dan menganalisis data dan informasi.

Dengan demikian, dalam melakukan revisi atas kinerja portofolio harus diyakini bahwa rate of return portofolio yang harus bias menutup biaya revisi tersebut.

Sumber :

Halim, Abdul. 2004. Analisis Investasi. Penerbit Salemba Empat : Jakarta